proto-evangelium, injil pertama

Injil Yang Pertama (Proto-Evangelium): Janji TUHAN Allah Tentang Juruselamat di Taman Eden 

Tuhan Yesus pernah mengatakan kalau Musa menulis tentang diri-Nya.

Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.” –Yoh 5:46.

Seperti yang kita ketahui, Musa menulis 5 kitab di perjanjian lama yang dikenal dengan “Taurat” atau “The Torah” yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan.

Dan dalam kitab-kitab inilah Musa dengan inspirasi Roh Allah menulis tentang Yesus mulai dari kelahiran-Nya yang ajaib, penderitaan-Nya, penebusan dalam darah-Nya, maupun kebangkitan-Nya, semua ini ditulis dalam bentuk simbol maupun nubuatan yang semuanya menunjuk kepada Yesus, sang Mesias.

Dan hari ini kita akan membaca kisah Adam dan Hawa di kitab Kejadian, di mana Musa menulis apa yang dikenal dengan sebutan Proto-Evangelium atau Injil yang pertama mengenai kelahiran Juruselamat yaitu Yesus Kristus, dan tidak hanya kelahiran Yesus saja melainkan juga apa yang Tuhan Yesus akan kerjakan dan capai. Dan pemberita Injilnya tidak lain adalah TUHAN Allah sendiri.

Benih Perempuan: Nubuatan Pertama tentang Kelahiran Sang Juruselamat

Sesaat setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena diperdaya oleh ular, TUHAN Allah berfirman kepada ular itu.

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, engkau akan meremukkan tumitnya.” –Kejadian 3:15.

TUHAN Allah berfirman kalau akan ada permusuhan antara keturunan perempuan ini dengan keturunan si ular. Bahasa Ibrani untuk keturunan di ayat ini adalah זַרְעֲךָ (Zera). Kata ini bisa berarti keturunan dalam bentuk jamak maupun tunggal tergantung dari konteksnya.

Dan kalimat selanjutnya mengenai apa yang akan dilakukan keturunan ini adalah, keturunannya akan meremukkan kepala ular. Bahasa Ibrani untuk keturunannya ini adalah הוּא (hu) yang merupakan kata ganti orang ketiga untuk dia (laki-laki), atau dalam bahasa Inggrisnya adalah “he”.

Jadi ketika kata jamak “Zera” diikuti dengan kata tunggal “hu” maka keturunan perempuan ini berarti keturunan dalam arti tunggal bukan jamak (keturunan-keturunan) tetapi seseorang yang spesifik dan keturunan perempuan ini dikatakan akan meremukkan kepala ular.

Mengapa dikatakan keturunannya (keturunan perempuan ini) ? Hal ini menarik sekali karena biasanya keturunan di Alkitab selalu menurut keturunan pria atau patriarkal, misalnya keturunan Adam di Kejadian 5, kita tidak membaca mengenai keturunan dari perempuan tetapi selalu laki-laki yang memperanakkan.

Ketika TUHAN Allah mengatakan “keturunan perempuan ini“, saat itu TUHAN Allah sedang memberitakan mengenai kelahiran Yesus dari Maria, ini adalah sebuah pemberitaan pertama mengenai “The Virgin Birth“, kelahiran Juruselamat melalui seorang perempuan yang belum pernah disentuh oleh lelaki, kelahiran yang ajaib tanpa campur tangan bapa biologis, karena Bapa-Nya adalah TUHAN Allah sendiri, Bapa di surga.

Mari kita perhatikan apa yang nabi Yesaya nubuatkan mengenai kelahiran Yesus, Anak Allah.

Sebab itu Tuhan sendiri yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”. –Yesaya 7:14.

Kalimat berikutnya adalah mengenai apa yang akan dilakukan oleh keturunan perempuan ini, yaitu Dia akan meremukkan kepala ular, Haleluya!

Kepala Ular Diremukkan Di Bukit Golgota

Kepala ular adalah bagian yang paling vital dari seekor ular sehingga ketika kita meremukkan kepalanya maka sudah pasti akan membawa kematian bagi ular itu, jadi keturunan perempuan ini akan memberikan “pukulan” yang sangat vital sehingga memusnahkan ular itu.

Saudara, Tuhan Yesus sudah meremukkan kepala ular dengan kematian-Nya di kayu salib seperti yang tertulis dalam firman Tuhan.

Firman Tuhan mengatakan, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.” –Ibrani 2:14b.

Iblis sebelumnya memang berkuasa atas maut, tetapi sekarang sudah tidak lagi karena Yesus telah mengalahkan maut dan memusnahkan iblis dengan kematian dan kebangkitan-Nya.

Tumit yang Diremukkan, Kepala Ular Dihancurkan Untuk Selama-lamanya!

Mengenai ular, firman Tuhan mengatakan kalau dia akan meremukkan tumit keturunan perempuan ini. Tumit berbicara mengenai bagian tubuh manusia yang dapat diraih untuk diserang tetapi bukan bagian tubuh yang vital.

Firman Tuhan yang menjadi daging dan diam di antara kita adalah sebuah peristiwa di mana Anak Allah yang tidak terbatas menjadi terbatas, dari yang tidak dapat terluka menjadi dapat terluka, dari yang tidak dapat mati menjadi dapat mati di atas kayu salib.

Tumit yang diremukkan adalah gambaran dari Anak Allah yang diremukkan di atas kayu salib, penderitaan bahkan kematian yang dialami Yesus memang nyata tetapi itu bukan kekalahan yang final karena Yesus BANGKIT dan mengalahkan Maut!

Melalui tumit yang diremukkan, kepala ular diremukkan, melalui kematian dan kebangkitan Yesus di hari ketiga, iblis dikalahkan SELAMA-LAMANYA!

Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.” -Roma 6:9.

Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” –Wahyu 1:18.

Injil di Taman Eden: Rencana Utama yang Kekal, Bukan Rencana Cadangan

Coba kita bayangkan, Injil pertama di taman Eden dikabarkan oleh TUHAN Allah sendiri, disaksikan oleh manusia dan juga oleh si ular. Sekarang apakah rencana keselamatan ini merupakan sebuah back-up plan dari TUHAN Allah karena pelanggaran manusia? Apakah TUHAN Allah tidak menyangka kalau manusia akan jatuh ke dalam dosa?

Jawabannya tentu tidak, TUHAN Allah sudah merencanakan karya keselamatan-Nya sejak masa kekekalan, sejak dahulu kala, bahkan sebelum dunia ada, Firman Tuhan mengatakan:

…Anak Domba yang telah disembelih sebelum dunia dijadikan.” –Wahyu 13:8.

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” –Efesus 1:4.

Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Alllah bagi kemuliaan kita.” –1 Korintus 2:7.

TUHAN Allah memiliki hikmat dan kebijaksanaan yang tidak terbatas, tidak ada yang dapat menambahkan atau mengurangi sesuatu apa pun dari TUHAN Allah, Dia sempurna, tidak akan kehilangan kendali, tidak mungkin ada kesalahan apa pun.

Saya percaya kalau dalam kedaulatan dan hikmat-Nya yang tidak terbatas, TUHAN Allah sudah mengetahui kalau manusia ciptaan-Nya itu pasti akan memberontak sehingga penebusan bukanlah sebuah rencana cadangan, tetapi sebuah rencana utama TUHAN Allah untuk membawa manusia ke dalam tingkat kemuliaan yang tidak bisa didapatkan melalui penciptaan Adam, kemuliaan yang jauh melebihi kemuliaan Adam yaitu kemuliaan yang ada di dalam Yesus, Anak Allah.

Kemuliaan Adam dan Kemuliaan Yesus

Melalui penebusan Kristus, TUHAN Allah menciptakan dari kita, sesuatu yang tidak bisa didapat dari penciptaan manusia yang pertama yaitu manusia baru yang memancarkan kemuliaan sebagai anak-anak Allah.

Kemuliaan Adam tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang kita miliki sekarang ini sebagai orang-orang percaya di dalam Yesus, karena di dalam Yesus, kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” -Yoh 1:12.

Bahkan Adam sekalipun tidak pernah menyebut TUHAN Allah dengan sebutan Bapa tetapi bagi anak-anak Allah dengarlah apa yang firman Tuhan katakan:

Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!” –Roma 8:15.

Karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!‘” –Galatia 4:6.

Sudah merupakan kehendak dan kerinduan hati TUHAN Allah supaya manusia bisa memiliki persekutuan yang abadi dengan-Nya, sebuah hubungan penuh kasih sama seperti yang Bapa dan Anak dan Roh Kudus telah miliki sejak masa kekekalan dan penebusan dosa yang Tuhan Yesus lakukan telah mendamaikan hubungan TUHAN Allah dan manusia dan pada akhirnya manusia dapat dipersatukan dengan TUHAN Allah sebagai anak-anak Allah.

Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya“. –Efesus 1:5.

Rancangan di taman Eden bukanlah rancangan awal karena rancangan awal itu adanya di bukit Golgota karena melalui kematian dan kebangkitan Yesus kita dapat menjadi satu dengan Allah Tritunggal.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” –Yoh 17:22

Bagikan ke saudara-saudara kita

Renungan lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *